KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
Oleh : Switsa Cellindita
Tugas 1 : 1. Review Jurnal Tentang 5 Level Dan Teori Kepemimpinan2. Perbedaan Gaya Kepemimpinan pada massa Orde Baru dan Pasca Reformasi
Tugas 1
Rose Ngozi Amanchukwu , Gloria Jones Stanley , Nwachukwu Prince Ololube , Leadership Theories, Principles and Styles and Their Relevance to Educational Management, Management, Vol. 5 No. 1, 2015
Dalam sebuah organisasi ataupun lembaga pastilah membutuhkan seorang pemimpin karena, suatu organisasi ataupun lembaga tersebut dapat berjalan secara baik atau gagal dalam beberapa factor yang ditentuka oleh pemimpin. Salah satu tugas dari pemimpin itu sendiri harus bisa mengelola ataupun menyelesaikan konflik dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu bisa terselesaikan dengan baik dan tidak ada bebebrapa pihak yang dirugikan. Di sisi lain pemimpin juga harus meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam organisasi tersebut apalagi di era global yang kompetisinya begitu ketat. Sehingga, untuk menjadi pemimpin yang baik, seseorang harus memiliki pengalaman, pengetahuan, komitmen, kesabaran, dan yang paling penting keterampilan bernegosiasi dan bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan. Karena itu, pemimpin yang baik dibuat, bukan dilahirkan. Kepemimpinan yang baik dikembangkan melalui proses belajar mandiri, pendidikan, pelatihan, dan akumulasi pengalaman yang relevan (Bass & Bass, 2008).
Seorang Pemimpin tidak dapat terlepas dari beragam gaya kepemimpinannya sehingga, pemimpin yang baik atau efektif dapat menginspirasi, memotivasi, dan mengarahkan kegiatan untuk membantu mencapai tujuan kelompok atau organisasi tersebut. Sebaliknya, seorang pemimpin yang tidak efektif tidak berkontribusi pada kemajuan organisasi dan, pada kenyataannya, dapat mengurangi pencapaian tujuan organisasi. Menurut Naylor (1999), kepemimpinan yang efektif adalah produk dari hati dan pemimpin yang efektif harus visioner, bersemangat, kreatif, fleksibel, menginspirasi, inovatif, berani, imajinatif, eksperimental, dan perubahan inisiatif.
Banyak berbagai pandangan yang membedakan tentang kepemimpinan karena ada berbagai karakteristik yang membedakan antara pemimpin dan yang bukan pemimpin. Diamana pemimpin ditentukan oleh keterampilan kepemimpinannya dan karakteristik pemimpin itu sendiri yang melibatkan pengaruh sekelompok orang terhadap realisasi tujuan yang akan dicapai.
Seorang pemimpin pun juga mempunyai gaya kepemimpinan sendiri - sendiri sesuai dengan karakteristiknya masing – masing. Sebab gaya kepemimpinan tersebut yang digunakan untuk memotivasi pengikut serta gaya kepemimpinan itu harus dipilih dan disesuaikan sesuai dengan organisasi, situasi, kelompok, dan individu. Oleh karena itu berguna untuk pemahaman menyeluruh tentang gaya yang berbeda karena pengetahuan tersebut meningkatkan alat yang tersedia untuk memimpin secara efektif. Sehingga, seorang pememimpin dapat dikatakan berhasil jika penerapan gaya kepemimpinan, prinsip dan metode diterapkan dengan benar dan sepenuhnya diterapkan dalam manajemen organisasi ataupun lembaganya.
Jiwa kepemimpinan juga harus selalu diasah dan dikembangkan. Karena semakin baik kita memimpin maka akan semakin baik juga system organisasi yang dijalankannya dan sikap pemimpin juga akan berpengaruh besar terhadap para anggotanya sehingga seorang pemimpin harus mengetahui beberapa batasan dan tingkatan dalam memimpin dimana ada 5 level kepemimpinan yaitu :
1. Position, yaitu setiap orang harus patuh dan menjalankan tugas sesuai apa yang diperintah oleh pemimpin. Dimana posisi ini pemimpin dituntut untuk melakukan pengawasan dan penugasan kepada tim di bawahnya sehingga pemimpin untuk bisa mengerjakan lebih baik dari dari tim dibawahnya.
2. Permission, yaitu pemimpin harus dapat memahami keinginan dari anggota timnya agar tercipta hubungan baik yang nantinya akan membantu pemimpin dalam memperlancar tujuan yang akan dicapai bersama
3. Production, yaitu seorang pemimpin harus memberikan hasil. Dimana pemimpi harus memastikan bahwa timnya memberikan kontribusi yang sesui dengan tujuan yang ingin di capai.
4. People Development, yaitu seorang pemimpin harus mengembangkan anggotanya untuk menjadi individu yang lebih baik lagi. Dimana nantinya pemimpin tersebut dapat menghasilkan pemimpin – pemimpin yang sukses.
5. Pinnacle, yaitu pemimpin harus menghormati orang lain, sebab jika seorang pemimpin tersebut mencotohkan perilaku yang baik maka orang lain akan bersikap sebaliknya. Dimana dalam hal ini pemimpin juga harus bisa menerima evaluasi dari orang lain guna untuk mengetahui perilaku mana yang perlu ditinggalkan maupun di pertahankan.
Banyak teori kepemimpinan menurut para ahli salah satunya chorry. Teori tersebut mengidentifikasi karakteristik perilaku para pemimpin yaitu :
• Teori Kontingensi, yaitu pemimpin yang efektiv tergantung pada kualitas pemimpin dan gaya kepemimpinannya.
• Teori Situsional, yaitu pemimpin harus berpengetahuan dan berpengalaman
• Teori Perilaku, yaitu tindakan pemimpin bukan dari kualitas intelektual ataupun keadaan internalnya namun kualitas profesionalnnya dalam memimpin
• Teori Partisipatif, yaitu pemimpin harus mengarahkan anggotanya untuk berpartisipasi dan berkomitmen dalam berproses
• Teori Transaksional Atau Manajemen, yaitu adanya peran pengawasan antara organisasi dan kinerja yang terjadi pada pemimpin dan anggota
• Teori Transformasional, yaitu adanya koneksi atau interaksi antra pemimpin dan anggota
• Teori Keterampilan, yaitu pengetahuan yang di pelajari dan yang di peroleh adalah factor penting dalam praktik kepemimpinan yang efektif
Tugas 2
Perbedaan Gaya Kepemimpinan pada massa Orde Baru dan Pasca Reformasi
Orde baru :
Pada saat massa orde baru merupakan gabungan dari gaya kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian. Namun pada saat itu gaya kepemimpinan yang terjadi adalah otoriter dimana akan menunjukan sikap yang menonjolkan “keakuatannya”, antara lain dengan ciri-ciri :
1. Kecendurangan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan maratabat mereka.
2. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
3. Mengabaikan peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
4. Banyak terjadi ketidak adilan dan juga rekayasa pada proses peradilan dimana pembagian kekuasaan dalam hukum juga tidak sesuai amanah UUD 1945.
Pasca Reformasi :
merupakan gaya kepemimpinan yang demokratis dimana kepemimpinannya yang demokratis tersebut adalah dengan adanya kebebasan untuk mengeluarkan pendapat serta gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, yang berusaha untuk mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam yang diharapkan dapat dijadikan menjadi satu kesepakatan atau keputusan yang memihki keabsahan, dan kemudian gaya kepemimpinan demokratik karena setiap bekerja selalu ingin mendengar, tahu keluhan rakyat, dan kesulitan rakyat Pemimpin yang mau langsung turun lapangan dan mendengarkan permasalahan dari warganya, maka akan mendapatkan laporan yang sebenarnya. Dengan demikian akan bisa langsung diambil tindakan. Maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan dari masa ke masa semakin modern dan semakin mengedepankan kepentingan rakyatnya sehingga akan menjadikan rakyatnya yang sejahtera.
TUGAS UTS 2 KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
Tugas 2 : 1. Pilih Satu Daerah
2. Bagaimana Background Pemimpinnya ?
3. Bagaimana Beliau Merebut Kekuasaannya ?
4. Apakah Beliau Membayar Janjinya ?
Daerah Kulon Progo dengan pimpinan dr.H.Hasto Wrdoyo,Sp.OG(K)
Beliau menjadi bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) menjabat bupati juga 2 kali periode dari tahun 2011 - sekarang. Beliau merupakan dokter dan pengusaha bidang jasa kesehatan. Selain itu beliau juga pernah mendapat penghargaan atas dokter teladan tahun 1992 oleh Presiden RI dn Satya Lencana Bidang KB tahun 2010 oleh Presiden RI. Tidak hanya itu beliau juga mempunyai riwayat pekerjaan yang sangat bagus seperti Kepala Puskesmas di Kalimantan Timur , Kepala Instansi Reproduksi & Bayi Tabung di RSUP Dr.Sardjito dan juga dosen FK UGM tahun 2000 – 2011.
Beliau dapat merebut kekuasaan dengan cara memperoleh hati masyarakat Kulon Progo dengan mengenalkan visi dan misi yang dirasa oleh masyaraka akan mampu mengubah Kulon Progo menjadi lebih baik serta riwayat pekerjaan yang sangat bagus yang mendukung pak Hasto terpilih menjadi bupati dan faktanya beliau mampu meningkatkan perekonomian daerah.
Beliau selama menjabat menjadi Bupati Kulon Progo, saya rasa sudah menepati janjinya, karena selama masa kepemimpinannya beliau berhasil meningkatkan kemajuan perekonomian Kulon Progo dengan inovasinya meluncurkan program “Bela & Beli Kulon Progo” dimana mewajibkan pelajar serta PNS mengenakan seragam batik gebleg renteng khas Kulon Progo yang ternyata mendongkrak industry local batik tumbuh pesat. Selain itu juga mewajibkan PNS untuk membeli beras produksi petani daerah sendiri dan juga dengan memproduksi air kemasan merk AirKu (Air KulonProgo). Dengan adanya program tersebut ternyata mampu menurunkan angka kemiskinan di Kulon Progo.
TUGAS UTS 3 KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
Tugas 3 : 1. Pilih 3 Kepala Daerah
2. Bagaimana Beliau Mendapatkan Dan Menggunakan Kekuasaannya ?
3. Berikan Penilaian Saat Beliau Pensiun Sudah Mencapai Level Berapa ?
4. Beliau Negarawan Atau Politisi ?
3 Kepala Daerah Di Kabupaten Kolon Progo
1. Drs.H.Suratidjo
2. H.Toyo Santoso Dipo
3. Dr.H.hasto Wardoyo,Sp.OG(K)
Bagaimana Beliau Mendapatkan Dan Menggunakan Kekuasaannya
1. Drs.H.Suratidjo
Drs.H.Suratidjo pernah menjabat bupati selama 2 periode dari tahun 1991 – 2001. Beliau adalah sosok pemimpin yang sederhana dan juga pernah menjabat di beberapa instansi di Kulon Progo, Gunung Kidul dan Sleman. Beliau mendapatkan kekuasaannya karena dipercaya oleh masyarakat Kulon Progo akan menjadikan kabupaten yang maju dan juga rekam jejak di beberapa instansi yang mendorong untuk naik level yang lebih tinggi.
2. H.Toyo Santoso Dipo
H.Toyo Santoso Dipo menjabat bupati selama 2 periode dari tahun 2001 – 2011. Beliau merupakan kader militant PDI perjuangan (PDIP) dan pernah mendapat penghargaan dari Pemerintah Republik Ceko atas kerjasama dalam menjebatani dan mengembangkanantara Ceko dengan Indonesia. Pak Tojo juga berhasil menyulap daerah perbukitan tertinggal yang ada di Kulon Progo seperti Puncak Suroloyo dan Kalibiru yang telah menjadi distinasi wisata unggulan di Yogyakarta.
3. dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K)
dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) menjabat bupati juga 2 kali periode dari tahun 2011 - sekarang. Beliau merupakan dokter dan pengusaha bidang jasa kesehatan. Pak Hasto juga dapat meningkatkan kemajuan perekonomian Kulon Progo dengan inovasinya meluncurkan program “Bela & Beli Kulon Progo” dimana mewajibkan pelajar serta PNS mengenakan seragam batik gebleg renteng khas Kulon Progo yang ternyata mendongkrak industry local batik tumbuh pesat. Selain itu juga mewajibkan PNS untuk membeli beras produksi petani daerah sendiri dan juga dengan memproduksi air kemasan merk AirKu (Air KulonProgo). Dengan adanya program tersebut ternyata mampu menurunkan angka kemiskinan di Kulon Progo.
Penilaian Kepada Kepala Daerah Sudah Mencapai Level Mana Saat Beliau Pensiun
1. Drs.H.Suratidjo, menurut saya sudah mencapai level kedua, yaitu level hubungan (Permission) karena beliau ini menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Pada masa kepemimpinan beliau, beliau sangat berpengaruh bagi masyarakat Kulon Progo.
2. H.Toyo Santoso Dipo, menurut pendapat saya beliau sudah mencapai level produksi / hasil (Production) sebagaimana beliau sudah melakukan kerja sama yang bagus terhadap masyarakat dan juga membuka distinasi wisata unggulan sehingga juga dapat mengurangi pengangguran di daerah tertinggal tersebut serta juga melakukan kerjasama dengan negara lain demi kemajuan daerah Kulon progo.
3. dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K), menurut pandangan saya beliau sudah mencapai level (Pinnacle) karena, beliau sudah bekerja sama terhadap masyarakat dan juga sudah memberikan hasil yang memuaskan dengan mengeluarkan program Bela & Beli sehingga dapat meningkatkan usaha kecil yang mana dapat mengurangi pengangguran yang ada dan juga adanya respek terhadap masyarakat untuk lebih mencintai produk dan menggunakan produk daerah sendiri sebagaimana itu wujud dari aspirasi masyarakat yang ingin mengembagkan usahanya agar lebih diminati oleh masyarakat. Disisi lain beliau juga sangat menghargai orang lain dimana pak hasto sering tejun langsung ke masyarakat sehingga membuat beliau paham betul bagaimana keadaan masyarakatnya.
Beliau Negarawan atau Politisi
1. Drs.H.Suratidjo, beliau seorang negarawan ( memikirkan kemajuan daerahnya )
2. H.Toyo Santoso Dipo, beliau seorang negarawan ( memikirkan kemajuan daerahnya )
3. dr.H.Hasto Wardoyo, beliau seorang negarawan ( memikirkan kemajuan daerahnya )
Komentar
Posting Komentar